Sometimes When We Touch

Hi bloggers either just a readers. It’s been years since I last updated. I’m back anyway, hahaha.

This chance, I’d like to give you such a review of a song of Dan Hill. Since I’m in Indonesia, permit me to use BAHASA….

Jadi judul lagunya adalah “Sometimes When We Touch” (seperti title post ini). Ini lagunya om Dan Hill dalam albumnya yang berjudul Longer Fuse. Lagu ini sendiri Release pada tahun 1977 (16 tahun sebelum saya lahir). Beliau sendiri baru berusia 19 tahun saat menulis lirik lagu ini. Lagu ini mulai populer pada tanggal 4 Februari 1978, saat lagu ini pertama kali diluncurkan sebagai single.

Ngomong-ngomong, yang bakal saya bahas detail disini bukanlah sejarah lagunya, jadi buat semua orang yang ngantuk dan pasti tertidur setiap pelajaran sejarah dikelas- tenang aja- saya gak bakal dongeng panjang lebar disini tentang itu.. 😉

FYI: Ini lirik lagunya.

“Sometimes When We Touch”

You ask me if I love you
And I choke on my reply
I’d rather hurt you honestly
Than mislead you with a lie
And who am I to judge you
On what you say or do?
I’m only just beginning to see the real you

And sometimes when we touch
The honesty’s too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

Romance and all its strategy
Leaves me battling with my pride
But through the insecurity
Some tenderness survives
I’m just another writer
Still trapped within my truth
A hesitant prize fighter
Still trapped within my youth

And sometimes when we touch
The honesty’s too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

At times I’d like to break you
And drive you to your knees
At times I’d like to break through
And hold you endlessly

At times I understand you
And I know how hard you’ve tried
I’ve watched while love commands you
And I’ve watched love pass you by
At times I think we’re drifters
Still searching for a friend
A brother or a sister
But then the passion flares again

And sometimes when we touch
The honesty’s too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides

Yaahh, dari lirik lagunya ketauanlah ya kalau ini adalah LOVE SONG… hehheh.
Dari sekian banyak love song yang ada di dunia ini, mungkin ini salah satu yang bener-bener diciptain dari hati. Salut sama om Dan Hill. Beliau bisa ciptain lirik lagu yang sangat “truely meant” di usia yang baru beranjak dewasa (19 tahun). Bisa dibilang perasaan/hati si pencipta lagu ini terlalu “matang” untuk lelaki seusianya.
Saya bakal interpretasikan lagu ini sesuai dengan apa yang ada di otak saya (hahahha: devil laugh), bukan berdasarkan keadaan asli si pencipta lagu.
Baiklah, mulai dari bait pertama ya…
You ask me if I love you
And I choke on my reply
I’d rather hurt you honestly
Than mislead you with a lie
And who am I to judge you
On what you say or do?
I’m only just beginning to see the real you
Dari sepenggal lirik ini, yang membuat saya tertarik adalah kalimat “I’d rather hurt you honestly than mislead you with a lie”. Dari kalimat itu, si pencipta lagu ini memilih untuk berkata jujur kepada seseorang yang baru saja menyatakan perasaan kepadanya. Dia memilih untuk jujur meskipun menyakitkan, daripada menyesatkannya dengan sebuah kebohongan. Dia gak bisa menyalahkan orang tersebut atas apapun yang dilakukannya (termasuk saat menyatakan perasaan kepada si pencipta lagu), karena – yang saya tangkap- mereka belum cukup saling mengenal satu sama lain. Dia bilang “I’m only just beginning to see the real you”: “Ini baru permulaan buat saya untuk mengenal siapa kamu yang sebenarnya”.
Lanjut bait keduaa….
Romance and all its strategy
Leaves me battling with my pride
But through the insecurity
Some tenderness survives
I’m just another writer
Still trapped within my truth
A hesitant prize fighter
Still trapped within my youth
Bait kedua lebih menceritakan tentang alasan sebenarnya. Alasan dibalik sikap “dingin”nya pada bait pertama. Dia merasa, dia masih terlalu muda. Dia hanyalah seorang penulis yang masih terperangkap dalam kebenaran. Kebenaran yang menyatakan bahwa dia masih labil, bimbang dan terperangkap dalam keraguan-raguan. Kebenaran tersebutlah yang membuat dia tetap “dingin” dan bersikap tak acuh terhadap segala romasa dan strategi yang diterapkan oleh orang (yang menyatakan perasaannya) tersebut.
Masuk ke Bridge…
At times I’d like to break you
And drive you to your knees
At times I’d like to break through
And hold you endlessly
Bagian dari tiap baris dalam bridge ini menunjukkan kekontrasan. Liriknya semakin memperkuat bait kedua yang menyatakan kelabilan sang pencipta lagu. Dia berkata “At times I’d like to break you and drive you to your knees”:”Disaat saya ingin menghancurkan kamu dan membuat kamu bertekuk lutut” dan “At times I’d like to break through and hold you endlessly”:”Disaat saya ingin mendobrak/menerobos dan memegang/mempertahankan/memilikimu tanpa henti/tiada akhir”. Dalam bridge ini juga terdapat makna tersirat, bahwa sebenarnya dia memiliki perasaan terhadap orang (yang menyatakan persaannya) ini. Sehingga, dia ingin menghancurkan dan membuat orang itu menyerah, serta memberontak/menerobos keinginannya sendiri dan memiliki orang tersebut, pada waktu yang bersamaan.
Bait ketiga nih sekarang…
At times I understand you
And I know how hard you’ve tried
I’ve watched while love commands you
And I’ve watched love pass you by
At times I think we’re drifters
Still searching for a friend
A brother or a sister
But then the passion flares again
Ini merupakan bagian dimana dia benar-benar menyadari bahwa orang itu telah melakukan perjuangan yang sangat berat untuk mendapatkan hatinya. Dia telah melihat bagaimana perasaan orang tersebut begitu menguasai hidupnya(orang yang menyatakan perasaan). Dia juga telah menyaksikan banyak perasaan yang orang ini korbankan hanya untuk mendapatkan hatinya(si pencipta lagu). Hal itulah yang membuat dia(si pencipta lagu) berpikir, mereka seperti gelandangan/pengemis yang mencari seorang teman, atau entah saudara untuk saling berbagi. Hingga pada akhirnya gairah itu kembali membara dalam hati mereka. Gairah untuk saling memiliki sebagai sepasang kekasih.
Intinya terdapat pada Reffrain lagu ini…
And sometimes when we touch
The honesty’s too much
And I have to close my eyes and hide
I wanna hold you til I die
Til we both break down and cry
I wanna hold you till the fear in me subsides
Menurut saya, Reffrain lagu ini menjelaskan segala ketidakpastian yang terdapat di setiap bait. Si pencipta lagu memang dengan sungguh memiliki perasaan/cinta terhadap orang yang menyatakan perasaannya itu. Bahkan dia merasa, setiap mereka bertemu, berpegangan tangan, bersenda gurau, mereka tenggelam dalam keluguan. Mereka terlalu polos. Mereka terlalu terbuka satu sama lain/terlalu jujur. Saking keterlaluannya, membuat si penulis ini harus menutup mata dan bersembunyi dari kenyataan perasaan yang sebenarnya. Bahwa sesungguhnya dia ingin memiliki orang itu sampai mati, sampai mereka berdua terjatuh(sakit) dan menangis bersama, (bahkan sampai maut memisahkan). Meskipun dia khawatir/takut, dia ingin memegang/mempertahankan/memiliki orang itu sampai ketakutan dalam dirinya lenyap/reda/hilang.

Kira-kira gitu sih interpretasi lagunya.. Punya pendapat lain? hehhehe..

-Okeh, SEKIAN-
Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
9 Responses
  1. resources says:

    I wouldn’t even discover how I stopped upwards in this article, even so thought this kind of submit was great. I do not recognise that you might be having said that certainly you are going to your well-known digg if you are certainly not already. Kind regards!

  2. Dorene Beene says:

    I am pleased that I detected this website, precisely the right info that I was searching for! .

  3. Very interesting topic, thankyou for putting up.

  4. lirik lagu says:

    I love your blog.. very nice colors & theme. Did you make this website yourself or did you hire someone to do it
    for you? Plz answer back as I’m looking to design my own blog and would like
    to find out where u got this from. thanks a
    lot

  5. Dian says:

    Thanks bro..
    You are great..

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>