Tag-Archive for » Pantas «

Jealous

Berapa banyak diantara kita yang pernah ngalamin rasa “CEMBURU” a.k.a “JEALOUS”?

Seberapa sering kita ngucapin kata-kata “Ih… Bikin jealous aja sih!” atau “Dia gak tau apa gw udah cemburu banget kalo digituin?!”?

Sesering apa kita melakukan aksi-aksi bodoh buat ngedapetin perhatian cuma untuk nunjukin kalau sebenernya kita itu lagi “JEALOUS”?

Separah apa kebodohan yang telah terjadi saat kita sedang berusaha ngungkapin rasa “CEMBURU” kita?

Sesering apa? Berapa banyak? Seberapa sering? Separah apa KE”CEMBURU”AN sebenarnya telah membutakan mata hati kita, tanpa pernah kita bertanya: Seberapa pantas rasa “CEMBURU” itu menghancurkan hidup kita? Pantas atau tidak kah rasa “CEMBURU” itu ada?

Saya gak bilang “CEMBURU” itu gak wajar lho. Sebagai manusia, pasti kita pernah ngersain perasaan yang satu itu dalam bentuk apapun. Waktu ortu lebih care sama adik atau anak tetangga dibanding sama kita, saat guru favorit kita membanggakan nilai temen sekelas yang nb: nilainya lebih bagus dari kita, ketika orang yang kita sayangi malah asik-asikan berduaan sama yang lain, dsb, dsb. You see? “CEMBURU” itu wajar-wajar aja buat kita rasakan, sejauh masih dalam batas kewajaran. Tapi bukan berarti sesuatu yang WAJAR itu bisa secara otomatis jadi PANTAS untuk kita rasakan.

Sekarang coba kita perdalam pengertian “CEMBURU” secara etimologi. Cemburu dalam bahasa Inggris adalah “JEALOUS”. Jealous merupakan kata yang berasal dari bahasa MEDIEVAL LATIN : “ZELOSUS”, yang kemudian diserap dalam bahasa Perancis-lama (Old-French) menjadi “GELOS”.

Kata “JEALOUS” sendiri mempunyai beberapa arti sebagai berikut.

  • Feeling or showing envy of someone or their achievements and advantages

Cemburu terhadap prestasi dan pencapaian/kesuksesan seseorang.

  • Feeling or showing suspicion of someone’s unfaithfulness in relationship

Cemburu atas ketidaksetiaan seseorang dalam suatu hubungan percintaan.

  • Fiercely protective or vigilant of one’s right or possessions

Cemburu terhadap kekuasaan/hak kepemilikan seseorang.

  • (of God) demanding faithfulness and exclusive worship

Sifat cemburu Tuhan yang menuntut kesetiaan dan penyembahan secara khusus.

Luas banget ya lingkup dari arti kata “JEALOUS” ini. Oleh karena itu, saya akan secara khusus membahasnya dalam satu poin saja, yaitu poin kedua dalam pengertian diatas.

FEELING OR SHOWING SUSPICION OF SOMEONE’S UNFAITHFULNESS IN RELATIONSHIP

Nah.. buat kalian yang pernah pacaran, atau minimal sudah beranjak dewasa a.k.a sudah mengalami masa pubertas, pasti pernah lah ya mengalami perasaan yang kaya gini. Cemburu sama pasangan/pacar kita. Cemburu terhadap “sang-KEKASIH” pas dia lagi deket2 sama yang lain (eeaaaa). Jangan muna’-lah, akuin aja (hehhehe)..

Sederhananya gini loh.. menurut pemikiran 3 ahli terkemuka yang diakui di dunia (saya, otak saya dan berbagai spekulasi yang ada didalamnya…wkwkwk)  9 dari 10 orang yang mengaku atau (beranggapan) sudah mengenal yang namanya “CINTA”, pasti pernah ngerasain yang namanya “CEMBURU”. Catet tuh guys! pasti pernah! Ada yang gak setuju? Buat yang gak setuju, disarankan untuk tidak membaca artikel ini lebih lanjut. Jika tetap memaksakan diri untuk tetap lanjut membaca, RESIKO ditanggung sendiri ya guys.. hehehe.

Rasa Cemburu terhadap kekasih/pasangan itu muncul karena banyak hal. Mulai dari hal sepele sampai hal besar, mulai dari hal gak penting sampai hal yang sebenarnya “gak penting” tapi dipenting-pentingin, itu tuh ada.. Ada ajalah pokoknya hal-hal yang jadi alasan buat kita ngerasain perasaan itu.
Wajar? ya wajar-wajar aja sih yah.. Tapi Pantes gak?
Sesuatu yang sifatnya “WAJAR” belum tentu “PANTAS” guys… catet!
Kewajaran gak bisa secara otomatis dapet grammy award sebagai suatu Kepantasan.. catet itu!
Sebelum kita lanjut, saya tanya lagi deh ya, Siapa yang gak setuju sama 2 kalimat diatas, silahkan tutup page ini dan tidak usah lanjut baca… tapi kalo tetep keukeuh yo wes monggo…

OKEH! Setelah sejauh ini baca sampai sini, ada gak diantara kalian yang berpikir “Apa pentingnya bahas topik kaya gini? Iya sih, emang bener gw pernah ngerasain cemburu, terus kenapa? Masalahnya dimana? Penting banget yah bahas ginian?” Ada gak guys? Ada yang mikir kaya gitu? Kalau ada diantara kalian yang mikir kaya gitu, SANGAT DISARANKAN untuk membaca artikel ini sampai selesai!

Konon, rasa CEMBURU itu dipercaya oleh sebagian orang sebagai bukti kalau si dia bener-bener sayang dan cinta sama kita. Jadi kalau si dia gak pernah nunjukin gejala-gejala Kecemburuan sedikit pun atas segala sesuatu yang –menurut kita- seharusnya dia cemburu, maka tidak diragukan lagi, si dia tidak benar-benar mencintai kita. Bener gak sih guys? Gak tau lah yah.. hahhah! Konon katanya sih gitu *wink*.

Konon lagi, rasa CEMBURU itu diyakini oleh beberapa orang sebagai ke-etis-an dalam dunia percintaan. Jadi kalau sebagai sepasang kekasih belum saling men-cemburu-i satu sama lain, artinya dia/mereka gak etis! Mungkin bisa dituntut secara hukum kalau memang ada undang-undang yang membahas secara khusus tentang hal bodoh(re: tidak-penting) yang satu ini. Benar atau tidak, saya tidak tau, tapi Konon katanya sih gitu!
Anyway, ada yang gak ngerti arti dari kata etis? Tanya mbah gih sanaahh… hahahah!

Konon banget, rasa CEMBURU itu adalah tanda kalau si dia PEKA. Apa itu PEKA?
P : Punya rasa cinta yang mendalam
E : Etis dalam memperlakukan pasangan
K : Kekasih idaman
A : Aku butuh perhatian
Tak jarang karena ke-konon-an ini, rasa cemburu dapat menggeser rasa cinta sebagai hakikat utama/hal paling esensi dalam sebuah hubungan percintaan. Wuih, bisa-bisa kedepannya cemburu malah dijadikan salah satu syarat oleh Mario T. dalam mengetahui tanda-tanda kamu jatuh cinta.. hmmm, Super Sekali. #eh!

Allright GUYS, dari ketiga ke-konon-an diatas -yang kebenarannya tidak dapat dipastikan oleh siapa pun- (namanya juga konon), kamu-kamu-kamu a.k.a kalian termasuk yang mana? Kalian pernah ngerasain atau mungkin pernah menganut paham ke-cemburu-an yang mana? Konon atau Konon-Lagi atau Konon-Banget? Atau tiga-tiganya mungkin *ROTFL*?
Intinya, kalau kalian pernah mengalami salah satu dari ketiga KONON diatas ataupun sejenisnya, SELAMAT! KE-CEMBURU-AN anda masih wajar dan sejauh ini masih dalam batas kewajaran. Lho! Kok bisa gitu?!
Bingung? -> Pegangan! hahaha, canda!
Coba kalian baca baik-baik pengertian kata “JEALOUS” yang kita lagi bahas disini (poin kedua). Disitu jelas-jelas ada tulisan “IN RELATIONSHIP” kan? Artinya, kalau kita cemburu sama pasangan/pacar/kekasih kita -terlepas dari faktor apapun yang membuat kita cemburu-, ya WAJAR aja. Wajar banget malah! Wajar sewajar-wajarnya lah pokoknya.

Gimana kalau kasus(re: kisah)nya kaya gini. Kita baru suka sama seseorang. Jadi, yahh… baru muncul benih-benih cinta #eeeaa (apasih!). Karena kita punya perasaan sama si dia, akhirnya kita dianugrahkan Tuhan sebuah SKILL khusus -semacam indra keenam- untuk melakukan kegiatan yang namanya STALK(ING). Ditambah lagi, dengan kemajuan teknologi diabad 20 ini, kita semakin merasa(re: seolah-olah) Tuhan membuka jalan-saat tiada jalan- dan mendukung kegiatan(re: kelakukan) kita. Akun Facebook-nya-si dia- pun kita jelajahi secara detail dan rinci. Bahkan saat melihat status Lajang/Single (yang nb: belum dapat dipastikan kebenarannya) melalui FB si dia, rasanya tuh PLONG! Sepertinya Tuhan telah memberikan KE-LEGA-AN kepadaku #halah. Dan kemudian, setelah kita melihat(re: Stalk) ke album fotonya, kita tiba-tiba menjadi SHOCK sesaat, karena terdapat foto yang diupload baru beberapa hari yang lalu, yang menunjukan kemesraan si dia dengan seseorang #deg! Atau mungkin kita tiba-tiba meneteskan air mata saat membaca postingan status FB dia yang super mesra sama seseorang #deg! Atau mungkin kita nyesek banget pas dia komen-komenan sama seseorang dengan full-modus-detected #deg!
Atau mungkin saja, atau memang mungkin, atau mungkin memang, atau mungkin saja kita memang telah merasakan perasaan yang namanya CEMBURU #jederrr!

Ada yang pernah ngalamin kayak kisah diatas? -Bunuh diri aja gih.. hahah! *canda!
Seperti yang tadi sudah saya tekankan, sesuai dengan topik pembahasan kita, tanpa harus bertele-tele, dengan kepala tertunduk, mata tertutup, mulut terbuka, bibir terangkat, rahang tergerak, hati terbuka, pikiran tertatih #halah!  serta dengan sangat menyesal saya harus mengatakan: KE-CEMBURU-AN kalian tidaklah WAJAR!
Ada yang masih bertanya-tanya kenapa demikian? Yang masih bertanya demikian, saya berani taruhan kalian juga akan mempertanyakan keadilan Tuhan, seperti contohnya *clearing throat* #ehem: “Kenapa sih Tuhan gak adil banget! Kalau emang Tuhan gak berkenan nyatuin kita, kalau emang dia bukan jodoh gw, kenapa perasaan ini harus ada! Kenapa harus gw yang merasa tersakiti?! Hidup ini gak adil”. Kenapa demikian?
Kalau kalian masih nganggep Cemburu jenis ini masih WAJAR, atas dasar apa kalian merasa wajar -atau bahkan berhak- untuk memiliki ke-cemburu-an ini? Toh, si dia bukan siapa-siapa kalian. Toh, si dia bukan pacar kalian. Toh, kalian tidak dalam suatu hubungan spesial a.k.a IN RELATIONSHIP. Toh, si dia gak pernah ngasih harapan ke kalian. Atau mungkin kalian beranggapan si dia udah ngasih harapan, tapi ujung-ujungnya cuma PHP! Hmmm, yakin tuh kaya gitu? Si dia emang bener-bener ngasih harapan atau kalian yang cuma ke-ge-er-an?
Bagi yang masih merasakan atau mengalami hal yang demikian, atau masih mengaggap cemburu jenis ini merupakan suatu kewajaran, biar saya kasih tau satu hal buat kalian.
Antara ke-cemburu-an dan ke-kecewa-an emang cuma ada garis tipis. Dimana keberadaan garis tipis tersebut, bukanlah untuk menunjukan suatu perbedaan, tapi untuk mengindikasikan sebuah batasan. Dalam sebuah batas hingga batasan tertentu -pada kasus ini-, ada kalanya perasaan yang kita rasakan itu hanya sebatas ke-kecewa-an saja. Bukan karena kadar-sakit-hati kalian yang tidak cukup untuk dikategorikan sebagai ke-cemburu-an, tetapi lebih kepada kenyataan bahwa kalian tidak berhak/tidak wajar untuk cemburu sama si dia.
Dih, kok gitu? Kan perasaan cemburu itu cuma kita yang rasain di dalem hati! Wajar aja dong kita cemburu meskipun dia bukan pacar kita? Kan kita sayang sama dia. Siapa yang bakal tau selama kita cuma nyimpen perasaan cemburu itu dalem hati kita? Sah-sah aja dong!
Hmm.. disini bahaya-nya guys! Begitu kalian merasa bahwa cemburu yang model gini tuh wajar, apa kalian yakin bakal diem-diem aja? Apa kalian yakin bakal adem-adem aja menyaksikan kemesraan-atau apalah itu namanya- si dia dengan orang lain? Justru perasaan cemburu itu yang akan menjadi dasar dari tindakan kalian selanjutnya. Tindakan kalian yang -mungkin saja- over(re: lebay). Tindakan kalian yang -sangat mungkin- dikategorikan sebagai ke-bodoh-an. Tindakan yang awalnya kalian dasari diatas rasa cemburu itu. Dalam hal ini, saya mencoba untuk menyadarkan kalian untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tadi! Mencoba untuk membuat kalian sadar -diri- bahwa, rasa cemburu yang mendasari tindakan kalian tersebut, tidaklah wajar! Bahwa kalian tidak berhak untuk merasakan ke-cemburu-an itu! Bahwa perasaan yang kalian rasakan hanyalah sebatas ke-kecewa-an.
Jadi, yang masih mengalami ke-cemburu-an tidak-wajar (re: cuma sebatas ke-kecewa-an), jangan pernah berpikir untuk menyatakan kepantasan dari perasaan kalian itu. Apalagi memantas-mantaskan diri untuk sesuatu yang sifatnya berada diluar garis tipis tersebut.

Back to kasus KONON yang tadi! Kalau cemburu yang kalian rasakan sudah wajar, lalu apakah pantas? Tidak pantas? Belum tentu pantas. Artinya bisa pantas, bisa jadi tidak pantas. Kita akan lihat dari 2 sisi yang berbeda untuk menilai ke-pantas-an dari suatu ke-cemburu-an. Pertama dari sisi-PRE(before) dan Kedua dari sisi-POST(after).

PRE
Dalam hal ini, segala sesuatu yang harus kita sorot adalah “Alasan seseorang menjadi cemburu/Faktor-faktor yang menjadi penyebab seseorang cemburu”. Kita akan fokus kepada segala hal yang membuat timbulnya suatu ke-cemburu-an, selain dari pada itu tak-usah-kita-gubris(re: abaikan!).

Pada dasarnya, manusia memiliki tingkat/level ke-cemburu-an yang berbeda-beda. Oleh karena itu, faktor penyebabnya pun akan berbeda pula. Ada yang mengalami rasa cemburu cuma karena pasangannya terlalu dekat sama salah seorang teman sekolah/kampus/kelompok belajarnya. Ada yang mengalami rasa cemburu kalau pasangannya pap foto berdua sama orang lain(re: bukan kita) di berbagai account sosmed nya. Ditambah lagi, berlaku untuk jenis kelamin tertentu, kadar/level ke-cemburu-an itu akan meningkat secara drastis bagai katalis, jika-dan-hanya-jika tamu bulanan sedang berkunjung (if-you-know-what-I-mean).
*terms-and-conditions-apply*.

Lalu, apa faktor yang harus kita pertimbangkan untuk menentukan pantas/tidaknya suatu ke-cemburu-an itu? Jawabannya simple. 2 kata, 1 makna. “GAK ADA!” *devil laugh*. Kenapa Gak-Ada? Karena jawabannya cuma ada di otak kalian masing-masing. Mungkin saya bisa bilang, kalau cemburu karena ini, berarti masih pantes, kalau cemburu karena itu, berarti udah gak pantes…! Guys, come on! Yang ngejalanin hubungan itu kalian lho.. Cuma kalian yang paham benar batas ke-muak-an kalian terhadap tingkah(re: kelakuan) pasangan kalian masing-masing. Kalau mereka terlalu bertingkah, apalagi -berlaku untuk jenis kelamin tertentu-, kadar/level tingkah(re: kelakukan) mereka akan meningkat secara drastis bagai katalis, jika-dan-hanya-jika mereka lagi ada maunya (obivously), berarti itu sudah tidak pantas! Tidak pantas lagi untuk kalian pertahankan sebagai pacar, hahaha..*canda! Intinya saat level toleransi kalian sudah berada satu garis dibawah kadar ke-muak-an kalian, berarti ke-cemburu-an si dia udah gak pantes guys. Jangan takut untuk tegur(re: muntah) kalau emang kalian udah terlalu muak sama tingkahnya itu. Keputusan selanjutnya, ada ditangan kalian, hehheheh.

POST

Kalau sekarang, barulah kita abaikan segala sesuatu yang menyebabkan pasangan kita cemburu. Kita akan lebih fokus kepada “Tindakan yang mereka lakukan setelah mengalami rasa cemburu” -apapun penyebabnya-. Kita akan lebih menyoroti suatu hal yang akan membuat kita lebih muak dari sisi-PRE diatas.

Pada dasarnya, manusia yang namanya udah cemburu, pasti gak bakal tinggal diem. Kalau pasangan kita itu orangnya ceplas-ceplos, ya siap-siap aja dapet kuliah gratis 4-6sks dalam satu shift kencan romantis *wink*. Kalau pasangan kita itu orangnya pendiam, ya siap-siap aja tunggu bom-meledak. Kalau pasangan kita orangnya pemaaf, ya bukan berarti dia penyabar kan? #hufh. Kalau kita L-D-R, siap-siap aja kupingnya panas. Kalau dia atasan kita dikantor, siap-siap aja gajinya dipotong. Kalau dia adalah dosen kita dikampus, siap-siapin duit yang banyak guys buat ngulang matkul! hahahah. Kalau dia mengidap penyakit tertentu, catet nomor telepon penting seperti nomor hp orang tuanya/sodaranya, rumah sakit terdekat, -in case- terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kalau dia orang yang desperate banget, tidak disarankan untuk membuat dia cemburu, karena kalau sampe itu terjadi, mungkin kalian akan menyesal seumur hidup… you know lah yah, namanya juga orang desperate, apapun bisa terjadi kan? (buat yang gak tau apa itu desperate, silahkan liat dikamus). Intinya banyak tindakan yang bisa dilakukan kalau seseorang udah cemburu. Gak menutup kemungkinan, tindakan yang mereka lakukan dapat membuat waktu kita terbuang, merusak suasana, atau bahkan lebih parah lagi: MUNTAH!

Mungkin yang jadi masalah disini bukanlah ke-cemburu-an itu lagi, melainkan lebih kepada tindakan/hal-hal yang dapat mereka lakukan setelah merasakan ke-cemburu-an. Tetapi, mengingat ke-cemburu-an lah yang mendasari tindakan yang mereka lakukan itu, maka itulah yang sudah sepatutnya kita waspadai. Yang menjadikan rasa cemburu itu pantas adalah ketika dampak yang diberikan oleh ke-cemburu-an tidak membuat kita terlalu muak(re: muntah). Yang menjadikannya tidak pantas adalah ketika kita muntah saat perut kosong…->Maksudnya, saat kita muak dan membuat kita hampa/kosong akan perasaan cinta itu sendiri (re: ILFEEL). Intinya, jangan takut untuk tegur(re: muntah) kalau emang kalian udah gak kuat. Keputusan final, ada ditangan kalian, hehheheh…


Kesimpulannya, mending gak usah deh cemburu-cemburu-an.. Gak penting tau. Kalau emang ada yang kurang berkenan buat kita, ya ngomong aja baik-baik. Gak usah pake tingkah aneh-aneh.. cemburu-cemburu gak jelas, atau apalah itu.. Gak usahlah! Buang-buang waktu, energi. Bikin capek hati, pikiran. Nyantai aja guys, SELOW! Jangan kasih ruang dihati kita buat rasa cemburu. Emang sih wajar, emang sih pantes-pantes aja, sah-sah aja.. tapi kalau gak ada manfaatnya, buat apa?!

Let’s be smart guys! Okeh?
-SEKIAN-